10 HARI YANG MENGESANKAN DI BUMI GORONTALO
Program Siswa
Mengenal Nusantara (SMN) diselenggarakan oleh Kementerian BUMN bekerja sama
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, merupakan salah satu kegiatan
dalam rangkaian program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diselenggarakan mulai
tahun 2015. Wujud kegiatan ini adalah pertukaran pelajar antar provinsi di
seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah
air. Keragaman budaya nusantara diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa
dengan komponen pemerintah dan masyarakat di provinsi yang dikunjungi.
Peserta program
SMN adalah para pelajar terpilih yang telah melewati serangkaian proses
seleksi, terkait prestasi akademik dan/atau non akademik, aktif sebagai
pengurus organisasi, dan diutamakan berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Untuk menciptakan kesempatan bagi seluruh pelajar tanpa terkecuali, program ini
juga mengikutsertakan peserta difabel.
Pada kegiatan
SMN tahun 2019, provinsi Jawa Timur berpasangan dengan provinsi Gorontalo.
Delegasi Jawa Timur berjumlah 55 orang, terdiri dari 47 siswa dan 8 pendamping
(salah satunya adalah Rina Purwasanti, guru SMA Negeri 1 Prajekan). Selama di
Gorontalo, siswa mengunjungi tempat bersejarah, desa konservasi budaya, rumah
kreatif BUMN, dan berbagai destinasi wisata yang merupakan ikon provinsi Gorontalo.
Berikut
rangkaian kegiatan peserta SMN Jawa Timur selama berada di Gorontalo :
1.
Penerimaan
peserta SMN Jawa Timur di Hotel Grand Q, Gorontalo
Peserta SMN Jawa
Timur diterima secara resmi oleh perwakilan Bank Mandiri sebagai koordinator
pelaksanaan SMN di Gorontalo. Hadir dalam acara ini walikota Gorontalo dan
perwakilan BUMN yaitu PT. PPI, Indonesia Re, dan Djakarta Lloyd. Pada acara ini
peserta SMN Jawa Timur menampilkan atraksi tari, menyanyi, pencak silat, dan
akting yang terangkai dalam drama kolosal Ande-Ande Lumut.
2.
Pembekalan
di Batalyon Infanteri 713 / Satya Tama, Gorontalo
Materi yang
diberikan kepada siswa antara lain wawasan kebangsaan, bela negara,
kedisiplinan, psikologi lapangan, dan kepemimpinan.
3.
Desa
Konservasi Budaya Talumelito, Kabupaten Gorontalo
Di desa
Talumelito ini, peserta program SMN tinggal dan berbaur bersama keluarga angkat
untuk belajar mengenai budaya, adat istiadat, serta tradisi Gorontalo. Selama 2
hari siswa belajar bahasa Gorontalo, serta Tari Tidi dan tari Saronde yang
merupakan tarian untuk menyambut tamu dalam sebuah pernikahan.
4.
Rumah
Kreatif Gorontalo di Kantor Bank Mandiri, Kota Gorontalo
Peserta SMN
memperoleh tambahan pengetahuan kewirausahaan meliputi cara pengemasan produk,
cara pemasaran, dan strategi penjualan produk secara konvensional dan melalui
media sosial.
5.
Mengikuti
upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia di Benteng Otanaha
Benteng Otanaha
yang terletak di desa Dambe, kecamatan Kota Barat merupakan bukti sejarah dari
perjuangan rakyat Gorontalo ketika berperang melawan Portugis. Benteng ini
berada di kawasan perbukitan dan dikelilingi oleh hutan yang masih asri.
Peserta SMN melaksanakan upacara 17 Agustus 2019 di benteng Otanaha bersama
komponen pemerintah, BUMN, pelajar, serta masyarakat Gorontalo. Berkibarlah
bendera negeriku!
6.
Mengunjungi
makam pahlawan nasional dan mengikuti acara bedah buku di kabupaten Bone
Bolango
Siswa melakukan
wawancara dengan saksi sejarah mengenai perjuangan pahlawan Nani Wartabone
bersama masyarakat Gorontalo saat bergerilya melawan penjajah demi
memperjuangkan kemerdekaan. Setelah itu dilanjutkan dengan bedah buku berjudul
“They Are Inspiring” karya Nurhadi Taha, dialog tentang motivasi menulis dan
mengenal tokoh asal Gorontalo dengan kiprah hingga tingkat nasional, yakni
Thayeb Mohammad Gobel dan Nani Wartabone.
7.
Melihat
keindahan taman laut Olele
Peserta SMN
melakukan snorkeling (selam dangkal) untuk melihat terumbu karang yang eksotis
dan dihuni ikan-ikan cantik. Di kedalaman 2 meter, hamparan koral sudah bisa
terlihat dengan jelas. Penggemar snorkeling dan fotografi dalam laut, pasti
akan jatuh cinta pada keindahan taman laut Olele ini.
8.
Pulau
Saronde yang mempesona
Pulau yang bisa
dijangkau dengan menggunakan perahu dari pelabuhan Kwandang tersebut masih
alami, sangat indah serta instagramable. Pemandangannya bagus, lingkungannya
bersih. Saat senja, indah sekali karena matahari berwarna jingga dan terlihat
jelas saat tenggelam di horison.
9.
Menara
Keagungan Limboto, kabupaten Gorontalo
Menara Keagungan
Limboto adalah ikon Provinsi Gorontalo, dibangun setinggi 65 meter dan lebar 21
meter, serta terdapat 5 lantai. Di lantai 5 inilah, pengunjung dapat menikmati
pemandangan Kabupaten Gorontalo dari ketinggian. Menara yang merupakan replika
menara Eiffel Paris ini memiliki daya tarik permainan lampu yang menyala secara
bergantian dengan kombinasi yang indah.
10.
Penutupan
kegiatan SMN 2019
Pada acara ini
peserta SMN Jawa Timur dipertemukan kembali dengan peserta SMN Gorontalo.
Masing-masing menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan SMN 2019.
Acara ini dihadiri oleh ibu Ida Syaidah yang merupakan Ketua tim penggerak PKK
Provinsi Gorontalo, serta para perwakilan BUMN. Seluruh peserta yang sebelumnya
menampilkan atraksi seni saling mengucapkan salam perpisahan yang diwarnai isak
tangis keharuan.
Sungguh sebuah
karunia dari Yang Maha Pengasih, yang telah menganugerahkan kepada penulis
pengalaman unik tak terlupakan selama 10 hari di Gorontalo, provinsi yang
dijuluki negeri Serambi Madinah. Menyusuri keindahan alam dan keunikan
budayanya bersama anak-anak berprestasi dari berbagai kabupaten di Jawa Timur.
Harapan penulis dengan
adanya kegiatan SMN ini, tumbuh rasa bangga terhadap budaya nusantara yang
sangat beragam, siswa dapat mengenal budaya daerah lain yang beraneka dan
timbul kesadaran betapa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang terdiri dari
beraneka suku, agama, bahasa. Perbedaan ini tidak lantas menimbulkan bibit
permusuhan dan perpecahan, namun sebaliknya perbedaan yang ada menjadikan kita
saling menghormati, menghargai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sehingga
pada akhirnya dapat saling bersinergi dan berkontribusi untuk bersama-sama
membangun negeri tercinta ini. (ANH)
Penulis : Rina Purwasanti, M. Pd (GMP Ekonomi SMAPRA)
Editor : Happy Mulia Audina
0 Komentar